Kamis, 08 Maret 2012

Komponen Manusia dan Kebutuhannya

Manusia diciptakan sebagai pemimpin dimuka bumi ini tak lain adalah karena manusia mampu dibandingkan dengan Makhluk Allah SWT yang lainnya. betapa tidak, karena kelebihan yang diberikan Allah SWT kepada HambaNya yaitu manusia adalah sangat luar biasa, salah satunya adalah al 'aql (akal). dalam diri manusia terdapat 3 komponen penting yang harus dijaga dan dipenuhi kebutuhannya, yaitu:

Pertama, adalah jasmani, ini merupakan komponen yang bisa dirasa, diraba dan dilihat. Komponen jasmaniah ini seperti halnya mata, hidung, tangan, pada intinya yang berkaitan dengan fungsi biologis manusia. dilihat secara kasap mata mungkin hanya perlu penjagaan dari hal-hal yang dzohir misalnya dari sesuatu yang bisa melukai jasmani manusia, namun secara hakikiah jasmaniah perlu penjagaan dari sifat yang bisa merusak komponen yang ada didalamnya. salah satunya menjaga dari perbuatan maksiat.

kedua, adalah ruhani, ini tingkatannya lebih dalam dari jasmani. ruhani adalah jiwa maupun ruh yang ada pada diri manusia, ini merupakan komponen penting bagi manusia. sifat keruhanian adalah cara ataupun pendekatan seorang hamba kepada Allah SWT. kebutuhan ruhani ini berada ditengah tengah komponen manusia. seorang yang hubungan ruhaniyah dengan Allah SWT akan mendapatkan kebaikan didunia maupun diakhirat sebab kebutuhan ruhani ini tidak bisa ditipu maupun dilihat oleh mata. ini bersifat hubungan antara Allah dan hambaNya tanpa ada orang lain yang mengetahuinya.

ketiga, Nurani merupakan komponen yang paling dalam diantara komponen-komponen yang lainnya. komponen ini yang sering kita kenal dengan "hati kecil". nurani ini berisikan kasih sayang, komponen ini selalu  menunjukkan kepada hal kebaikan, dan tidak pernah menunjukkan kepada kebathilan. kketika seseorang melakukan keburukan maka nurani ini akan merasa tidak nyaman dengan tindakan yang telah dilakukan. oleh karena itu ketika kita melakukan sesuatu namun ada yang membisik dan merasa tidak nyaman pada diri kita itulah hati nurani yang berbicara. namun kalau kita lihat orang yang melakukan pembunuhan kepada sahabatnya dan tidak merasa bersalah ataupun tidak merasa berdosa, itu menandakan bahwasannya hati nuraninya sudah tertutup oleh keburukan yang telah dilakukannya secara berkala, sehingga tidak adalagi kasih sayang yang ada dalam dirinya. Rasulullah menggambarkan nurani ini dalam sebuah hadis ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. ketahuilah bahwa segumpal daging tersebut adalah hati. (H.R. Bukhari Muslim)

ini adalah gambaran dari hati kecil, namun dalam hadis ini adalah hati yang nyata dapat dilihat, ini adalah cara untuk mempermudah memberikan pemahaman pada umatnya. dengan seperti ini umatnya dapat memahami lebih dalam arti tentang hati nurani yang merupakan komponen penting dari komponen-komponen yang lainnya. 


Wallahu a'alam Bis shawab


tulisan : Ahmad Subekti
Mahasiswa Hukum Islam Fakultas Agama Islam

Selasa, 06 Maret 2012

Mengendalikan Hawa Nafsu

Manusia diciptakan dengan  sempurna. sungguh ini merupakan Anugrah dari Tuhan yang maha Kuasa kepada salah satu diantara makhluk yang diciptakannya. 
diantara dari kesekian kelebihan yang diberikan kepada manusia, salah satunya adalah hawa nafsu. 
apa yang dimaksud hawa nafsu itu sendiri? kita sadari mungkin kita dapat merasakan reaksi dari hawa nafsu. namun terkadang kita merasa repot jika tekanan nafsu terlalu besar. bahkan manusia dapat terjerumus kepada hal-hal yang negatif dan hina karena belum mampu mengendalikan hawa nafsu pada dirinya. 
nafsu secara etimologi berarti jiwa, adapun nafsu secara terminologis adalah dorongan-dorongan alamiah manusia yang mendorong pemenuhan kebutuhan hidupnya.

oleh karena itu, hawa nafsu juga memiliki nilai positif bagi manusia itu sendiri, jika kita mampu mengendalikannya dengan baik. dengan dibekali nafsu, manusia mempunyai hasrat untuk membangun gedung bertingkat dan memiliki hasrat untuk meningkatkan taraf hidupnya sendiri. oleh sebab itu manusia ditetapkan dan diamanatkan menjadi khalifah dimuka bumi ini adalah karena dinilai bahwasannya manusia mampu menjaga dan membangun kenyamanan dimuka bumi. 
dengan dorongan nafsu yang positif manusia mampu membangun gedung-gedung pencakar langit, membangun infrastruktur yang begitu megah. inilah efek positif yang mampu ditimbulkan.
kalau kita berfikir andaikan saja dunia ini dihuni oleh segolongan makhluk yang tanpa dibebani oleh hawa nafsu, tentunya dunia hanya terpenuhi oleh makhluk tersebut tanpa ada perubahan.

Nafsu mempengaruhi  manusia dengan sangat hebat, bahkan manusia akan berada pada derajat yang hina jika ia tidak mampu menahan hawa nafsunya. dalam Ajaran islam sudah mengatur bagaimana menanggapai persoalan hawa nafsu agar manusia tidak dibawah kekuasaan hawa nafsu yang sesat. 
diturunkannya agama adalah untuk mengatur hawa nafsu bukan untuk menghapuskan, sebab hawa nafsu tidak bisa dimusnahkan karena sudah melekat dengan darah daging manusia, itu merupakan naluriah sebagai manusia. maka aturan-aturan agama adalah untuk mengatur hawa nafsu. dengan aturan agama tersebut sehingga manusia mampu mengendalikan dirinya agar tidak diinjak-injak oleh kejamnya hawa nafsu. 


Waallohu a'alam bis Shawab 


tulisan : Ahmad Subekti 
Mahasiswa Hukum Islam Fakultas Agama Islam